Ferry Rotinsulu lahir di Palu, Sulawesi Tengah, 28 Desember 1982 ,adalah kiper nomer 1 Indonesia yang sekarang bermain di club papan atas Indonesia yaitu Sriwijaya F.C. Ferry mempunyai tinggi 182 cm. Ia berhasil membawa "Laskar Wong Kito" (julukan untuk Sriwijaya F.C)
menjadi juara Piala Indonesia 2007 setelah di final yang diadakan di
Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta mengalahkan klub asal Papua Persipura
Jayapura lewat adu penalti dengan skor 3-0 setelah sebelumnya pada
waktu pertandingan normal 2x45 menit dan babak perpanjangan waktu 2x15
menit bermain imbang 1-1. Di babak adu penalti ia sukses menepis
tendangan 2 pemain Persipura David Da Rocha dan Eduard Ivakdalam.
Sebelumnya di semifinal pada babak adu penalti juga Ferry berhasil
menahan 2 tendangan penalti pemain Pelita Jaya Purwakarta yaitu Ardan
Aras dan Vagner Luis dan Sriwijaya pun menang dramatis 6-5 untuk maju ke
Final. Pada perempat final Sriwijaya sempat kalah 0-2 terlebih dahulu
dari sesama klub asal Sumatera PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan dan
membalas dengan skor 4-0 di Stadion Jakabaring, Palembang dan Sriwijaya
pun menang agregat 4-2 untuk maju ke semifinal yang diadakan di Stadion
Gelora Bung Karno. Walaupun tidak terpilih sebagai pemain terbaik Copa
Indonesia 2007 yang jatuh ke tangan Bambang Pamungkas, Ferry tidak
kecewa dan bangga bisa membawa klubnya tersebut untuk pertama kalinya
merebut salah satu gelar bergengsi di tanah air tersebut setelah ajang
bergengsi lainnya Liga Indonesia dan sampai sekarang Ferry selalu membawa Sriwijaya F.C menjadi juara di beberapa ajang Liga di Indonesia
Minggu, 24 Maret 2013
Sabtu, 23 Maret 2013
History Real Madrid C.F
Real Madrid Club de Fútbol (pengucapan bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe ˈfutβol]), atau biasa dikenal dengan nama Real Madrid, adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol. Didirikan pada 6 Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol, tim ini menggunakan gelar Real ("dari kerajaan") setelah Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub tersebut pada Juni 1920. Real Madrid telah bermain di Divisi Utama Liga Spanyol (Primera División) yang disebut sebagai La Liga sejak awal kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub tersukses di Spanyol berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka raih. Bersama FC Barcelona dan Athletic Bilbao, klub ini menjadi salah satu klub yang belum pernah terdegradasi ke divisi bawah. Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Mereka telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.. Real Madrid sendiri memiliki rivalitas cukup sengit terutama dengan Barcelona (dikenal sebagai El Clásico)Sejak tahun 2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar membeli pemain-pemain mahal berkelas dunia, sehingga diberikan julukan baru, yaitu Los Galácticos (tim galaksi). Klub ini juga dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia, dengan penghasilan sebesar 438,6 juta Euro pada tahun 2011.
Awal mula (1902—1945)
Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902. Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912. Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona. Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea.[17] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol, Florentino Pérez. Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona. Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat. Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster.
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini. Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
Awal mula (1902—1945)
Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902. Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912. Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona. Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea.[17] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol, Florentino Pérez. Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona. Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat. Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster.
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini. Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.
Rabu, 20 Maret 2013
Kamis, 07 Maret 2013
Pada
tanggal 22 Juni 1944, Banco Mercantil e Industri perbankan memberikan
kredit ke Santiago Bernabéu dan Rafael Salgado untuk pembelian tanah
berdekatan dengan Chamartín Estadio tua. Pada
tanggal 5 September 1944, arsitek Manuel Muñoz Monasterio dan Luis
Alemany Soler dipekerjakan dan struktur di situs mulai memberi jalan ke
stadion baru. Pada tanggal 27 Oktober 1944, pekerjaan konstruksi di stadion dimulai.
The Nuevo Estadio Chamartín (Inggris: New Chamartín Stadium) diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947 dengan pertandingan antara Real Madrid dan klub Portugal Os Belenenses, yang menghasilkan kemenangan 3-1 untuk Los Blancos. Stadion ini memiliki kapasitas 75.145 penonton awal, 27.645 di antaranya memiliki kursi (7,125 tertutup) dan 47.500 penggemar untuk berdiri. Sabino Barinaga adalah pemain pertama yang mencetak gol di stadion baru.
Tahun 1950-an
Renovasi besar pertama terjadi pada tahun 1954. Pada tanggal 19 Juni tahun itu, stadion diperluas untuk mengakomodasi 125.000 penonton. Dengan demikian, coliseum Madrid menjadi stadion terbesar. Pada tanggal 4 Januari 1955, setelah Majelis Umum Anggota Compromisaros, diputuskan bahwa stadion mengadopsi nama yang sekarang untuk menghormati klub Presiden Santiago Bernabéu.
Pada bulan Mei 1957, Real Madrid menggunakan listrik penerangan stadion dalam pertandingan melawan Sport Recife Brasil.
Tahun 1980-an
Perubahan besar berikutnya tidak terjadi di tahun 1980-an. Stadion ini harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan dengan ini pada tahun 1982-an arsitek Rafael Luis Alemany dan Manuel Salinas dipekerjakan untuk proyek renovasi stadion, perbaikan berlangsung selama 16 bulan.
Perbaikan meliputi sejumlah titik. Pertama, FIFA memaksa dua-pertiga dari tempat duduk yang akan dibahas. Untuk alasan ini, Real Madrid memasang penutup atap perimeter tingkatan pertama dan kedua tempat duduk, kecuali sisi timur. Kapasitas stadion berkurang dari 120.000 hingga 90.800 penonton, 24.550 di antaranya ditutupi oleh atap baru. Proyek ini juga melibatkan renovasi façade, instalasi tanda-tanda elektronik baru di utara dan selatan, serta renovasi daerah pers, kamar loker, dan akses.
Tahun 1990-an
Pada pertengahan 1980-an, UEFA memperkenalkan standar keamanan baru karena kekerasan meningkat di stadion Eropa. Stadion ini dipaksa untuk membuat cara pintas terpisah untuk bagian stadion yang berbeda dan kursi untuk semua penonton. Pada 1990-an, Santiago Bernabéu mulain di renovasi lagi. Dewan Ramón Mendoza diberikan proyek untuk Gines Navarro Construcciones.
Pekerjaan dimulai pada tanggal 7 Februari 1992 dan menyimpulkan pada tanggal 7 Mei 1994 dengan biaya akhir lebih dari lima miliar peseta. Pekerjaan diakhiri dengan penciptaan sebuah teater di sisi barat dan di yayasan, ditambah dengan bangunan yang ada dengan menggunakan hidrolik jack.
Secara total, 20.200 kursi upgrade dipasang, dengan setiap kursi memiliki kemiringan 87 derajat, memastikan pandangan yang sempurna dan kedekatan dengan lapangan. Selain itu, untuk mengakses cincin baru, empat menara pintu masuk yang didirikan di luar, masing-masing dengan dua tangga dan ramp spiral pusat.
Dengan struktur baru, ketinggian stadion meningkat dari 22 m sampai 45 m. Ini menyebabkan masalah selama musim dingin. Kurangnya sinar matahari menyebabkan kerusakan rumput di lapangan. Untuk alasan ini, jaringan pipa polypropylene dipasang pada kedalaman 20 cm di bawah lapangan. Pada lebih dari 30 km panjang sistem pipa air panas beredar, menjaga rumput dari pembekuan pada suhu dingin. karena ketinggian itu perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pencahayaan. Sebuah atap pelindung juga dipasang untuk melindungi para fans. Setelah renovasi itu, kapasitas stadion adalah 110.000 penonton.
Ketika Florentino Pérez menjadi presiden Real Madrid, ia meluncurkan "master plan" dengan satu tujuan: untuk meningkatkan kenyamanan Santiago Bernabéu dan kualitas fasilitas. Pérez menginvestasikan € 127.000.000 dalam lima tahun (2001-2006) dengan menambahkan ekspansi ke sisi timur stadion, serta menambahkan façade baru pada Pastor Damien jalan, kostum baru, kotak baru dan daerah VIP, sebuah tahap baru untuk menghormati dari sisi timur, daerah pers baru (juga terletak di sisi timur), sebuah sistem audio baru, bar baru, integrasi pemanasan di tribun, lift panorama, restoran baru, eskalator di akses menara, dan pelaksanaan serbaguna membangun di dalam Bapa Damien jalan.
Setelah pembesaran sisi timur lateral dan penciptaan galeri baru, kapasitas Santiago Bernabéu adalah 80.354, semua duduk. Perubahan terakhir adalah peningkatan sekitar lima ribu untuk kapasitas menjadi 85.454, dilakukan pada tahun 2012.
The Nuevo Estadio Chamartín (Inggris: New Chamartín Stadium) diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947 dengan pertandingan antara Real Madrid dan klub Portugal Os Belenenses, yang menghasilkan kemenangan 3-1 untuk Los Blancos. Stadion ini memiliki kapasitas 75.145 penonton awal, 27.645 di antaranya memiliki kursi (7,125 tertutup) dan 47.500 penggemar untuk berdiri. Sabino Barinaga adalah pemain pertama yang mencetak gol di stadion baru.
Tahun 1950-an
Renovasi besar pertama terjadi pada tahun 1954. Pada tanggal 19 Juni tahun itu, stadion diperluas untuk mengakomodasi 125.000 penonton. Dengan demikian, coliseum Madrid menjadi stadion terbesar. Pada tanggal 4 Januari 1955, setelah Majelis Umum Anggota Compromisaros, diputuskan bahwa stadion mengadopsi nama yang sekarang untuk menghormati klub Presiden Santiago Bernabéu.
Pada bulan Mei 1957, Real Madrid menggunakan listrik penerangan stadion dalam pertandingan melawan Sport Recife Brasil.
Tahun 1980-an
Perubahan besar berikutnya tidak terjadi di tahun 1980-an. Stadion ini harus beradaptasi dengan perubahan zaman dan dengan ini pada tahun 1982-an arsitek Rafael Luis Alemany dan Manuel Salinas dipekerjakan untuk proyek renovasi stadion, perbaikan berlangsung selama 16 bulan.
Perbaikan meliputi sejumlah titik. Pertama, FIFA memaksa dua-pertiga dari tempat duduk yang akan dibahas. Untuk alasan ini, Real Madrid memasang penutup atap perimeter tingkatan pertama dan kedua tempat duduk, kecuali sisi timur. Kapasitas stadion berkurang dari 120.000 hingga 90.800 penonton, 24.550 di antaranya ditutupi oleh atap baru. Proyek ini juga melibatkan renovasi façade, instalasi tanda-tanda elektronik baru di utara dan selatan, serta renovasi daerah pers, kamar loker, dan akses.
Tahun 1990-an
Pada pertengahan 1980-an, UEFA memperkenalkan standar keamanan baru karena kekerasan meningkat di stadion Eropa. Stadion ini dipaksa untuk membuat cara pintas terpisah untuk bagian stadion yang berbeda dan kursi untuk semua penonton. Pada 1990-an, Santiago Bernabéu mulain di renovasi lagi. Dewan Ramón Mendoza diberikan proyek untuk Gines Navarro Construcciones.
Pekerjaan dimulai pada tanggal 7 Februari 1992 dan menyimpulkan pada tanggal 7 Mei 1994 dengan biaya akhir lebih dari lima miliar peseta. Pekerjaan diakhiri dengan penciptaan sebuah teater di sisi barat dan di yayasan, ditambah dengan bangunan yang ada dengan menggunakan hidrolik jack.
Secara total, 20.200 kursi upgrade dipasang, dengan setiap kursi memiliki kemiringan 87 derajat, memastikan pandangan yang sempurna dan kedekatan dengan lapangan. Selain itu, untuk mengakses cincin baru, empat menara pintu masuk yang didirikan di luar, masing-masing dengan dua tangga dan ramp spiral pusat.
Dengan struktur baru, ketinggian stadion meningkat dari 22 m sampai 45 m. Ini menyebabkan masalah selama musim dingin. Kurangnya sinar matahari menyebabkan kerusakan rumput di lapangan. Untuk alasan ini, jaringan pipa polypropylene dipasang pada kedalaman 20 cm di bawah lapangan. Pada lebih dari 30 km panjang sistem pipa air panas beredar, menjaga rumput dari pembekuan pada suhu dingin. karena ketinggian itu perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pencahayaan. Sebuah atap pelindung juga dipasang untuk melindungi para fans. Setelah renovasi itu, kapasitas stadion adalah 110.000 penonton.
Ketika Florentino Pérez menjadi presiden Real Madrid, ia meluncurkan "master plan" dengan satu tujuan: untuk meningkatkan kenyamanan Santiago Bernabéu dan kualitas fasilitas. Pérez menginvestasikan € 127.000.000 dalam lima tahun (2001-2006) dengan menambahkan ekspansi ke sisi timur stadion, serta menambahkan façade baru pada Pastor Damien jalan, kostum baru, kotak baru dan daerah VIP, sebuah tahap baru untuk menghormati dari sisi timur, daerah pers baru (juga terletak di sisi timur), sebuah sistem audio baru, bar baru, integrasi pemanasan di tribun, lift panorama, restoran baru, eskalator di akses menara, dan pelaksanaan serbaguna membangun di dalam Bapa Damien jalan.
Setelah pembesaran sisi timur lateral dan penciptaan galeri baru, kapasitas Santiago Bernabéu adalah 80.354, semua duduk. Perubahan terakhir adalah peningkatan sekitar lima ribu untuk kapasitas menjadi 85.454, dilakukan pada tahun 2012.
Pada tahun 2007, pertandingan ke-1.000 dimainkan di Santiago Bernabéu. Selain itu, revisi terbaru dari UEFA
menjabat sebagai langkah akhir untuk memberikan Santiago Bernabéu elit
Status stadion pada tanggal 14 November 2007, sebulan sebelum perayaan
ulang tahun ke-60 peresmian stadion. Pada tahun 2007, pertandingan ke-1.000 dimainkan di Santiago Bernabéu. Selain itu, revisi terbaru dari UEFA
menjabat sebagai langkah akhir untuk memberikan Santiago Bernabéu elit
Status stadion pada tanggal 14 November 2007, sebulan sebelum perayaan
ulang tahun ke-60 peresmian stadion. Pérez mengusulkan pembangunan atap yang bisa dibuka sebelum ia mengundurkan diri pada tahun 2005. Pada
tahun 2009, Pérez terpilih kembali sebagai presiden klub, Pérez ingin merestrukturisasi Santiago Bernabéu.

Iker Casillas Fernández lahir pada 20 Mei 1981 di salah satu distrik Madrid. Pemain ini adalah pemegang rekor dari tim nasional Spanyol dalam jumlah caps. Meskipun
tinggi badannya (182 cm tidak tinggi untuk kiper) ia berhasil
memenangkan sejumlah piala berbagai dan menjadi salah satu kiper modern
terbaik.
Casillas adalah salah satu pemain sedikit yang telah bermain di klub tunggal sepanjang seluruh kariernya. Saat ia lahir di Madrid ia berlatih di akademi sepak bola Real Madrid. Sepanjang karirnya Iker memenangkan cukup banyak piala di antara yang ada adalah Liga Champions dan Piala Dunia medali emas Piala serta penghargaan kepada kiper terbaik Eropa dan Dunia selama beberapa tahun dan ia di juluki San Iker (Sain't Iker)
Casillas adalah salah satu pemain sedikit yang telah bermain di klub tunggal sepanjang seluruh kariernya. Saat ia lahir di Madrid ia berlatih di akademi sepak bola Real Madrid. Sepanjang karirnya Iker memenangkan cukup banyak piala di antara yang ada adalah Liga Champions dan Piala Dunia medali emas Piala serta penghargaan kepada kiper terbaik Eropa dan Dunia selama beberapa tahun dan ia di juluki San Iker (Sain't Iker)
Langganan:
Postingan (Atom)